Nabi Ayub as. adalah simbol kesabaran & kerendahan
hati serta iman kepada Allah. beliau adalah orang yang paling sabar dan
hampir mencapai tingkat tertinggi akan kesabaran di jamannya. segala
kebahagian dan penderitaan yang sangat berat beliau lewati tanpa ada
keluh kesah dan sebaliknya semakin menambah ketaatan dalam beribdah
kepada Allah SWT.
Sikap ini menjadi perbincangan para malaikat disebabkan
kesabaran dan ketaatan Ayub, hingga salah satu diantara malaikat
berkata bahwa Ayub adalah orang terbaik di bumi. Dia adalah seorang
mukmin yang taat, selalu beribadah kepada Allah dan Allah mengkaruniakan
Ayub kekayaan yang berlimpah, tanah dan perkebunan yang subur dan
perternakan yang banyak selama delapan puluh tahun lamanya. Selama itu
dia tidak pernah lupa untuk beribadah atau bersyukur kepada Allah. Ia
berbagi kekayaannya dengan orang miskin, menjamu musafir, mengasihi
janda tua, dan anak-anak yatim .
Karena kesempurnaan ibadahnya Iblis cemburu, iri hati dan
dengki melengkapi dendam penyakit iblis, ditambah lagi para malaikat
langit & bumi tak hentinya mendoakan Ayub.
Setelah mencuri berita dari langit dan Iblis merasa
tidak percaya bahwa ada seorang hamba setulus Ayub. Iblis berpikir bahwa
kekayaannya adalah alasan ketulusannya, maka ia meminta izin kepada
Allah untuk menguji bentuk keihklasan ayub dalam beribadah.
Iblis bermohon : "Ya Allah,sesungguhnya Ayyub senantiasa
patuh dan ta’at kepada-Mu, berbakti dan selalu memujimu. Semua itu tak
lain hanyalah karena ia ingin agar kekayaannya tetap ada. jika Engkau
mengizinkan dengan kekuasaan yang Engkau berikan, aku akan mengujinya
dengan musibah dan penderitaan.
Allah Ta'ala
berfirman : 'Hai iblis !!!Pergilah kau kepadanya, Aku memberimu
kekuasaan untuk berbuat apa saja terhadap kekayaan Ayub.
Setelah
mendapat dari Izin dari Tuhan, Iblis bergegas mengumpulkan bala
tentaranya dan menjelaskan bahwa ia mendapat izin dari Tuhan, dan
bertanya kepada bala tentaranya, " siapa diantara kalian yang memiliki
kemampun untuk mengancurkan harta bendanya. pergilah bala tentara iblis
dengan mengubah diri menjadi topan api dan meluluh lantakan semua yang
dulu dimiliki oleh Ayub.
Bagaimanaa sikap Nabi Ayub as terhadap kehilangan harta
bendanya? setan kembali menyamar menjadi gembala yang biasa bersama
Ayub. Ia mendatangi Ayub, didapati Ayub sedang bersujud dan bersimpuh
kepada Allah. setan berkata: "Wahai Ayub tahukah engkau apa yang sedang
dilakukan Tuhanmu kepada mu? Dengan tenangnya Ayub menjawab: " bahwa
kekayaan adalah milik Allah dan aku hanya dtitipi atas kekayaan itu,
kapan saja Dia bisa mengambilnya, aku bersyukur atas apa yang Tuhanku
anugrahkan kepadaku, kapan saja Dia mau akupun rela termasuk jiwa ini
jika diambil-Nya sekalian, Ayub kemudian bersujud dan berdo'a. Hal ini
membuat setan semakin dengki.
Berkaca pada sikap Ayub, apapun bentuk anugrah dari Allah
SWT adalah titipan, sejatinya buat para pemimpin negeri ini atau siapa
saja yang menjadi pemimpin entah itu ditingkat Rt, Lurah, Camat,
Gubernur ataupun pemimpin diperusahaan saatnya memiliki kearifan seperti
Ayub, ketika bekerja menjalankan amanah rakyat mengasihi orang lain
dikala susah dan jikala malam bersujud kepada Allah, meskipun saat
musibah menimpa tetap tegar. inilah sosok pemimpin dinegeri ini yang
dirindukan memiliki kearifan bagaimana bersikap seperti Ayub. Tidak
sibuk mengumpulkan harta sana sini ditumpuk untuk bekal 7 turunan , pula
tidak sibuk mengurusi partai yang sedang dilanda benang kusut dan
melulu curhat ke publik,
Curhatlah kepada yang Maha segalanya, apapun bentuk harapan yang digantungkan kepada makhluk kekecewaan yang akan didapat.
Selanjutnya, setan mencoba dua kali untuk menyesatkan
Ayub setelah menghilangan kekayaannya setan meminta Allah untuk memberi
kekuasaan untuk mengambil anak-anaknya dan kesehatannya. Allah SWT
berfirman "Aku akan memberikan kekuasaan atas tubuhnya, tapi aku
memperingatkan kamu untuk tidak mendekati jiwanya, lidah, dan hatinya.
Ayub bersikap dengan cara yang sama seperti ketika kekayaannya diambil darinya.
Setan
menyadari bahwa ia tidak bisa menyesatkan Ayub, jadi pergilah setan ke
istri Nabi Ayub as untuk memprovokasi, dengan mengingatkan gaya hidup
mereka sebelumnya. Alhasil Setan berhasil memperdaya istrinya. Hal ini
menyebabkan istri Nabi Ayub mengeluh kepada Ayub tentang keadaan mereka
alami. Hal ini membuat Ayub menjadi kesal dengan Istrinya dan ia
bersumpah bahwa ia akan memukuli istrinya 100 kali jika Allah
memulihkan kembali kesehatannya.
Allah berfirman : "Maka Kami pun memperkenankan seruannya
itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai
suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang
menyembah Allah. (QS. 21:84)
Setan gagal
total dalam misinya menyesatkan Ayub sebaliknya keimanan Ayub semakin
bertambah. Kemudian Allah mengembalikan kepadanya dengan semua yang
telah hilang. Setelah berangsur-angsur membaik Ayub teringat akan
memenuhi janjinya untuk memukul istrinya.
Kemudian
turun firman Allah memerintahkan Ayub untuk memukul istrinya sekali
saja dengan mengumpulkan 100 buah batang rumput yang kering kemudian
dipukulkan itu pun tidak dengan sekeras-kerasnya, Sesungguhnya Allah
adalah maha penyayang.
Kisah Ayub harus menjadi lesson learn buat saya dan kita
semua. untuk bercermin akan kesabaran dan ketaatan serta kepedulian
terhadap sesama. Banyak dari kita mengeluh tentang hal-hal kecil dalam
hidup. Padahal itu sebenarnya ujian untuk menentukan kulalitas diri.
tidak ada kualitas tanpa uji.
“Dan sungguh Kami akan
berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah [2]:155)
Semoga Allah memberikan kita iman dan kesabaran ketika kita diuji. Amin. Wallahu a'lam.
0 comments:
Posting Komentar