RSS

Jangan bersedih...!

Bila sampai saat ini anda belum memiliki pasangan hidup,
jangan bersedih....,
Bila sampai saat ini anda belum memiliki apa yang belum semestinya anda miliki, juga jangan bersedih...,

Bila harapan yang sebenarnya tidak pernah ada
anda coba miliki, jangan bersedih...,

Bila anda membelenggu cinta sedemikian eratnya
dan kemudian terlepas, jangan bersedih.

Bila sampai saat ini juga tinggal kesedihan yang tersisa
yang hanya  anda dimiliki.....jangan bersedih,

Bersedihlah tatkala keimanan tercabut dari diri kita

Do'a Imam Ali Zainal Abidin ra ::Cucu Rasulullah SAW

"Ya Ilahi,
aku tidak memiliki wasilah kepada-Mu
kecuali lembutnya kemurahan-Mu
aku tidak memiliki jalan kepada-Mu
kecuali kebaikan rahmat-Mu, syafaat Nabi-Mu
Nabi pembawa rahmat penyelamat umat
dari kesesatan.

Jadikan keduanya sebab untuk menggapai ampunan-Mu
sarana untuk pencapaian Ridha-Mu
harapanku tertuju pada Kudusnya kemuliaan-Mu
Keinginanku tertuju pada luasnya kemurahan-Mu
wujudkan pada-Mu harapanku
akhiri amalanku dengan kebaikan

jadikan aku kekasih-Mu yang terpilih
orang-orang yang Engkau hidangkan aroma surga-Mu
Engkau buka matanya untuk menyaksikan -Mu
pada hari pertemuan dengan-MU.

Engkau wariskan kepada mereka derajat kebenaran-Mu
wahai Engkau yang paling mulia untuk didatangi
dan paling pengasih untuk sebuah pengharapan

wahai teman terbaik dalam kesepian,
wahai yang paling lembut terhadap orang-orang
yang gundah yang memohon perlindungan
aku menegadahkan tanganku demi kelapangan
ampunan-Mu

aku serahkan kecukupan ku kepada kemuliaan-Mu
jangan perlihatkan penolakan kepadaku,
jangan uji aku dengan kekesalan dan kerugian
wahai yang mendengar do'a yang Maha Pengasih

(Do'a Imam Ali Zainal Abidin ra ::Cucu Rasulullah SAW)

Munajat Cinta Fatimah Az-Zahrah Ra.

"Ya Allah,
aku bersumpah dengan
ilmu ghaib yang Engkau miliki dan
kemampuan penciptaan -Mu,
berilah aku keikhlasan,
aku ingin tetap duduk
dan menghamba pada - Mu

disaat senang ataupun susah,
saat kemisikinan mengusikku
atau saat kekayaan datang datang kepadaku,
aku berharap kepada - Mu.
hanya dari - Mu aku bermohon
kenikmatan tak berujung dan kelapangan
pandangan yang tak berakhir
dengan kegelapan

"Ya Allah,
hiasilah aku dengan iman
dan masukkan lah aku ke dalam golongan mereka
yang mendapat petunjuk. "

Belajar Kearifan dari Nabi Ayub as.

Nabi Ayub as. adalah simbol kesabaran & kerendahan hati serta iman kepada Allah. beliau adalah orang yang paling sabar dan hampir mencapai tingkat tertinggi akan kesabaran di jamannya. segala kebahagian dan penderitaan  yang sangat berat beliau lewati tanpa ada keluh kesah dan sebaliknya semakin menambah ketaatan dalam beribdah kepada Allah SWT.

Sikap ini menjadi perbincangan para malaikat disebabkan kesabaran dan  ketaatan Ayub, hingga salah satu diantara malaikat berkata bahwa Ayub adalah orang terbaik di bumi. Dia adalah seorang mukmin yang taat, selalu beribadah kepada Allah dan Allah mengkaruniakan Ayub kekayaan yang berlimpah, tanah dan perkebunan yang subur dan perternakan yang banyak selama delapan puluh tahun lamanya. Selama itu dia tidak pernah lupa untuk beribadah atau bersyukur kepada Allah. Ia berbagi kekayaannya dengan orang miskin, menjamu musafir, mengasihi janda tua, dan anak-anak yatim .

Karena kesempurnaan ibadahnya Iblis cemburu, iri hati dan dengki melengkapi  dendam penyakit iblis, ditambah lagi para malaikat langit & bumi tak hentinya mendoakan Ayub.

Setelah mencuri berita dari langit  dan Iblis merasa  tidak percaya bahwa ada seorang hamba setulus Ayub. Iblis berpikir bahwa kekayaannya adalah alasan ketulusannya, maka ia meminta izin kepada  Allah untuk menguji bentuk keihklasan ayub dalam beribadah.

Iblis bermohon : "Ya Allah,sesungguhnya Ayyub senantiasa patuh dan ta’at kepada-Mu, berbakti dan selalu memujimu. Semua itu tak lain hanyalah karena ia ingin agar kekayaannya tetap ada. jika Engkau mengizinkan dengan kekuasaan yang Engkau berikan, aku akan mengujinya dengan musibah dan penderitaan.
Allah Ta'ala berfirman : 'Hai iblis !!!Pergilah kau kepadanya,  Aku memberimu kekuasaan untuk berbuat apa saja terhadap kekayaan Ayub.
Setelah mendapat dari Izin dari Tuhan, Iblis bergegas mengumpulkan bala tentaranya dan menjelaskan bahwa ia mendapat izin dari  Tuhan, dan bertanya kepada bala tentaranya, " siapa diantara kalian yang memiliki kemampun untuk mengancurkan harta bendanya. pergilah bala tentara iblis dengan mengubah diri menjadi topan api dan meluluh lantakan semua yang dulu dimiliki oleh Ayub.

Bagaimanaa sikap Nabi Ayub as terhadap kehilangan harta bendanya? setan kembali menyamar menjadi gembala yang biasa bersama Ayub. Ia mendatangi Ayub, didapati Ayub sedang bersujud dan bersimpuh kepada Allah. setan berkata: "Wahai Ayub tahukah engkau apa yang sedang dilakukan Tuhanmu kepada mu? Dengan tenangnya Ayub menjawab: " bahwa  kekayaan adalah  milik Allah dan aku hanya dtitipi atas kekayaan itu, kapan saja Dia bisa mengambilnya, aku bersyukur atas apa yang Tuhanku anugrahkan kepadaku, kapan saja Dia mau akupun rela termasuk jiwa ini jika diambil-Nya sekalian, Ayub kemudian bersujud dan berdo'a. Hal ini membuat setan semakin dengki.

Berkaca pada sikap Ayub, apapun bentuk anugrah dari Allah SWT adalah titipan, sejatinya  buat para pemimpin negeri ini atau siapa saja yang menjadi pemimpin entah itu ditingkat Rt, Lurah, Camat, Gubernur ataupun pemimpin diperusahaan saatnya memiliki kearifan seperti Ayub, ketika bekerja menjalankan amanah rakyat mengasihi orang lain dikala susah  dan jikala malam bersujud kepada Allah, meskipun saat musibah menimpa tetap tegar. inilah sosok pemimpin dinegeri ini yang dirindukan memiliki kearifan bagaimana bersikap seperti Ayub. Tidak sibuk mengumpulkan harta sana sini ditumpuk untuk bekal 7 turunan , pula tidak sibuk mengurusi partai yang sedang dilanda benang kusut dan melulu curhat ke publik,

Curhatlah kepada yang Maha segalanya, apapun bentuk harapan yang digantungkan kepada makhluk kekecewaan yang akan didapat.

Selanjutnya, setan mencoba dua kali untuk menyesatkan Ayub setelah menghilangan kekayaannya setan  meminta Allah untuk memberi kekuasaan untuk mengambil anak-anaknya dan kesehatannya.  Allah SWT berfirman "Aku akan memberikan kekuasaan atas tubuhnya, tapi aku memperingatkan kamu untuk tidak mendekati jiwanya, lidah, dan hatinya.
 
Ayub bersikap dengan cara yang sama seperti ketika kekayaannya diambil darinya.
Setan menyadari bahwa ia tidak bisa menyesatkan Ayub, jadi  pergilah setan ke istri Nabi Ayub as untuk memprovokasi, dengan mengingatkan gaya hidup mereka sebelumnya. Alhasil  Setan berhasil memperdaya istrinya. Hal ini menyebabkan istri Nabi Ayub  mengeluh kepada Ayub tentang keadaan mereka alami. Hal ini membuat Ayub menjadi kesal dengan Istrinya  dan ia bersumpah bahwa ia akan memukuli istrinya  100 kali jika Allah memulihkan kembali kesehatannya.

Allah berfirman : "Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS. 21:84)
Setan gagal total dalam misinya  menyesatkan Ayub sebaliknya keimanan Ayub semakin bertambah. Kemudian Allah mengembalikan kepadanya dengan semua yang telah hilang. Setelah berangsur-angsur membaik Ayub teringat akan memenuhi janjinya untuk memukul istrinya.
Kemudian turun firman Allah memerintahkan Ayub untuk memukul istrinya sekali saja dengan mengumpulkan 100 buah batang rumput yang kering kemudian dipukulkan itu pun tidak dengan sekeras-kerasnya, Sesungguhnya Allah adalah maha  penyayang.

Kisah Ayub harus menjadi lesson learn buat saya dan kita semua. untuk bercermin akan kesabaran dan ketaatan serta kepedulian terhadap sesama. Banyak dari kita mengeluh tentang hal-hal kecil dalam hidup. Padahal itu sebenarnya ujian untuk menentukan kulalitas diri. tidak ada kualitas tanpa uji.

Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Qs. Al-Baqarah [2]:155)

Semoga Allah memberikan kita iman dan kesabaran ketika kita diuji. Amin. Wallahu a'lam.

Menjadi kaya...

Ingin menjadi kaya tentu cita-cita bagi semua orang, dari yang kerja keras mengumpulkan rupiah demi rupiah, kepala jadi kaki pula kaki jadi kepala yang parahnya  sampai menghalalkan segala cara dengan cara instan entah nilep duit perusahaan (korupsi duit rakyat), mark up proyek atau pake pesugihan segala.he..he..he.

Ironis ya, padahal kalau kita sadari kekayaan tidak pernah memberikan secuil jaminan untuk kita hidup bahagia, kekayaan ataupun miskin adalah ujian ! yang pasti,  bagaimana cara kita menafkahkan harta di jalan Allah yang diridhoi Nya.

Seseorang di uji dengan kemiskinan mampu melewati kemiskinan, karena memang tidak ada jalan lain selain menjalani kemisikinan itu sendiri, tapi apabila di uji dengan kekayaan jarang yang bisa lulus dengan ujian itu.

Disaat kaya cobaan pun datang bertubi-bertubi, sakit kronis diderita, berobat sana-sini dari rumah sakit terkenal di negeri tetangga sampai ke dukun terkenal juga tetangga sendiri .....Astagfirullah, tidak sedikit rupiah terkuras penyakit juga tak kunjung sembuh nyaris menguras kekayaan yang ada. kalau kita punya penghasilan 20 jt perbulan tapi biaya berobat lebih dari itu, trus apa gunanya menjadi kaya? apakah kita menikmati kekayaan itu ?
Jadi bersyukurlah kita sampai hari ini masih dikaruniakan oleh Allah SWT kesehatan karena ini merupakan kekayaan terbesar yang kita miliki.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS.Ibrahim : 7)

Islam tidak pernah melarang orang menjadi kaya, para sahabat Rasulullah SAW seperti Abu Bakar ra, Umar Bin Khatab ra &, Utsman Bin Affan ra kecuali Sayyidina ali Bin Abi Thalib ra adalah para milyuner dalam sejarah islam tapi beliau menafkahkan hartanya untuk membackup perjuangan Rasulullah SAW,

dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa :
“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Al-Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051 dari Abu Hurairah )

Sang Guru berkata : "Orang yang kaya itu bukanlah orang yang banyak harta tapi orang yang sedikit keperluan dan merasa cukup dihatinya "

 Wallahu a’lam bish-shawab
“ "Dunia tidak memiliki kesetiaan, berdiri diatas dunia laksana berdiri diatas air, tak dapat berdiri tegak !"
 
Copyright 2008 IDRUS SYAHRIAL® :: It's My Life:: All rights reserved.
Free Blogger Templates